Batu Stonehenge, Misteri Dunia Paling Abadi


Hasil penelitian ini diterbitkan pada edisi Desember 2012 Jurnal Antiquity, menentang penemuan sebelumnya yang mengusulkan batu kecil dibangun dan diangkat lebih dahulu. Menurut Robert Ixer, penemuan ini bergantung pada metode statistik untuk mendapatkan tanggal sejarah ketika batu-batu itu ditempatkan, membalikkan fakta dan gagasan tentang peradaban kuno yang menghabiskan ratusan tahun membangun setiap bagian Stonehenge. Sebaliknya, kemungkinan pembangunan Stonehenge hanya dalam beberapa generasi atau lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Teori Dan Mitos Pembangunan Stonehenge

Stonehenge, monumen yang telah mengilhami mitos keadilan, termasuk penyihir Merlin yang mengangkat batu dari Irlandia dan spekulasi adanya UFO menggunakan lingkaran sebagai lokasi pendaratan mereka.
Stonehenge
Stonehenge / Credit: wallpaper4me
Para arkeolog telah menyimpulkan beberapa teori dasar yang kuat, Stonehenge mungkin menjadi tempat untuk menyembah matahari atau kalender kuno. Menurut Parker Pearson (penelitian sebelumnya), sebuah pemukiman kuno di dekatnya (Durrington Walls) menunjukkan bukti konsumsi daging babi selama pertengahan musim dingin. Hal ini menjelaskan bahwa orang-orang peradaban kuno mungkin menjadikan Stonehenge sebagai tempat ziarah pada saat titik balik matahari musim dingin.
Stonehenge mungkin juga menjadi tempat pemakaman atau tempat penyembuhan. Makam dan kuburan yang mengelilingi situs dan beberapa kerangka ditemukan berasal dari wilayah yang jauh.
Pada tahun 2010 arkeolog menemukan bahwa mereka telah menemukan kerangka seorang remaja mengenakan kalung amber dekat Stonehenge. Pemuda tersebut meninggal sekitar tahun 1550 SM, analisis menunjukkan giginya berasal dari Mediterania. Ada kemungkinan bahwa orang-orang yang sakit atau terluka bergerak menujubatu Stonehenge untuk mencari penyembuhan.
Situs batu Stonehenge merupakan salah satu misteri dunia yang paling abadi, tidak seorang pun yang tahu mengapa peradaban kuno membangun megalit misterius. Meskipun begitu para peneliti selama bertahun-tahun telah menyatakan situs itu sebagai kalender matahari, simbol persatuan, atau monumen penguburan.
Kini hanya beberapa batu yang tersisa, di tengah-tengah situs terdapat tempat duduk oval terbuat dari bebatuan beku magma, yang berubah kebiruan saat basah atau baru dipotong. Batu biru mengelilingi lima megalit batu raksasa yang disebut Trilithons, atau dua lempeng yang berdiri vertikal dan dibatasi oleh batu horisontal berbentuk tapal kuda.
Di sekitar batu ‘tapal kuda’ didirikan sebuah batu biru melingkar (cicncin), batu batu besar atau sarsens seberat 40 ton sedangkan batu biru yang lebih kecil beratnya hanya 4 ton. Peneliti meyakini bahwa sejarah masa lalu batu biru oval dan batu melingkar didirikan lebih awal daripada batu besar yang membentuk tapal kuda.

Batu Biru Stonehenge Dari Wales

Ketika Darvill dan rekan-rekannya mulai menggali di situs tersebut pada tahun 2008, mereka menemukan kronologi sebelumnya tidak ditambahkan dalam catatan sejarah. Tim ini memperkirakan usia artefak yang ditemukan pada situs (seperti tanduk yang terjebak dalam batu), kemudian menggabungkan informasi baru dengan penggalian sebelumnya.
Seperti penelitian sebelumnya, tim ini berpendapat bahwa peradaban kuno yang pertama kali menggunakan situs ini sekitar 5000 tahun yang lalu, mereka menggali parit melingkar dan gundukan atau Henge berdiameter sekitar 110 meter.
Analisis ini menunjukkan bahwa sekitar tahun 2600 SM, peradaban Neolitik membangun batu raksasa dari tambang di dekatnya. Kemudian membangun dan menyusun batu biru yang lebih kecil, mungkin dibawa dari Wales. Batu biru ini kemudian disusun pada berbagai posisi di seluruh situs selama generasi berikutnya. Mereka memilah bebatuan lokal dan kemudian membawa batu biru dari Wales untuk menambah kompleksitas struktur.
Penemuan ini memungkinkan para arkeolog untuk mengaitkan struktur pada peradaban tertentu yang tinggal di daerah tersebut pada saat itu. Para pembangun struktur batu besar berasal dari peternak babi yang hanya ditemukan di Kepulauan Inggris. Dan pembangun batu biru Stonehenge sudah pasti orang-orang Beaker, penggembala domba dan sapi yang tinggal di seluruh Eropa dan dikenal dengan produk tembikar.


Sumber : http://cutpen.com/2012/12/batu-stonehenge-misteri-abadi.html#.ULtfBW7R0Mk.facebook

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Foto Jadul Band Rock Indonesia Tahun 70-an

Dibalik Kisah Terusan Panama "Si Pembelah Benua"

Misteri Dibalik Lagu Queen - Bohemian Rhapsody