Chemtrail Conspiracy - Jejak-jejak asap apakah yang terlihat di langit ?


Mungkin suatu hari anda sedang berjalan di tepi ladang dan merasa ingin melihat awan sore yang indah. Anda melihat ke atas dan melihat jejak-jejak panjang asap di langit. Lalu anda bertanya kepada diri anda sendiri : heran, saya tidak mendengar suara pesawat.

Dear readers, ini adalah sebuah teori konspirasi yang lain. orang-orang menyebutnya Chemtrail Conspiracy. Saya akan menceritakan kisahnya. Mudah-mudahan kalian mau mendengarnya.

Sejak tahun 1996, chemtrail conspiracy mulai melanda internet dan acara-acara radio sayap kanan di Amerika. Pada saat itu aparat kepolisian dibanjiri oleh telepon dari masyarakat yang mengaku melihat jejak-jejak asap misterius di langit. Tapi sayang, laporan-laporan itu menghilang begitu saja di balik laci birokrasi.

Mungkin aparat memang tidak dapat menjelaskannya. Atau justru mereka sedang menyembunyikan sesuatu ?




Kalian tahu, sebuah pertanyaan tidak boleh dibiarkan tidak terjawab begitu saja. Jadi setelah 10 tahun lebih, chemtrail conspiracy masih mendapat tempat di pikiran orang-orang yang "mencium sesuatu" yang tidak beres.

Oh ya, saya lupa menjelaskan, Chemtrail adalah kependekan dari "chemical Trail" atau "jejak kimia". Sebutan ini berbeda dengan istilah lain yang mirip, yaitu Contrail atau "condensation trail".

Menurut Jeff Rense, seorang penganut teori konspirasi, Jejak contrail lebih sempit dan cepat menghilang dari langit. Tapi Chemtrail berbeda.


Pada mulanya Chemtrail terlihat seperti contrail, namun beberapa saat kemudian jejak asap itu akan melebar dan tetap terlihat di langit hingga beberapa jam.

Menurut sebagian orang yang punya pemikiran sama dengan Jeff, jejak itu adalah bahan kimia yang sengaja disemprot oleh pemerintah Amerika untuk mengendalikan populasi. Dengan kata lain adalah untuk mengurangi jumlah manusia dengan diam-diam. Teori lainnya menyebutkan bahwa jejak itu adalah sebuah eksperimen pengendalian cuaca.

Namun yang paling luar biasa adalah teori yang mengatakan bahwa jejak itu adalah proyek pemerintah yang menyemprot langit dengan material konduktif elektrik sebagai bagian dari program senjata super elektromagnetik yang juga berkaitan dengan HAARP. So superpower !


Walaupun jejak-jejak tersebut terlihat dengan jelas, para ilmuwan menolak keberadaannya dan menyebut bahwa jejak itu hanyalah sebuah contrail yang berasal dari sisa-sisa buangan pesawat. Menurut para ilmuwan itu juga, para penduduk salah lihat.

Nah, pada tahun 2005, ada sebuah titik terang. Sebuah artikel di The Las Vegas Tribune menyebutkan bahwa seorang ilmuwan yang bekerja untuk pangkalan Angkatan Udara Wright Patterson di Ohio mengatakan bahwa Angkatan Udara Amerika sedang mengadakan eksperimen menggunakan alumunium oxide yang ditujukan untuk mengurangi efek pemanasan global.

Apakah ini yang menyebabkan chemtrail terlihat di langit ? entahlah, lagipula saya bingung. Sebenarnya apa urusannya militer dengan pemanasan global ?

Namun, para penganut teori konspirasi adalah orang-orang yang memiliki kegigihan luar biasa untuk mencari kebenaran. Hingga suatu saat, pemerintah Amerika mulai gerah.

Jadi pada suatu hari EPA, NASA, NOAA dan FAA (Yang jelas ini semua adalah badan pemerintah Amerika yang berhubungan dengan sains dan angkasa) berkumpul dan membuat sebuah buku kecil. Tujuannya untuk memberikan informasi memadai mengenai karakter contrail kepada orang-orang paranoid dan "misinformed" yang tersebar di Amerika. Menurut mereka, tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Yang ada hanyalah uap air dan kristal es yang membentuk jejak-jejak asap di langit.

"Conspiracy nonsense," Kata Kenneth Sassen dengan sinis. Ilmuwan yang ahli atmosfer ini mengatakan bahwa jejak-jejak asap yang terlihat adalah "perfectly natural".

Apakah "conspiracy nonsense" atau "perfectly natural", yang pasti chemtrail conspiracy telah ditahbiskan oleh sebagian media sebagai salah satu teori konspirasi terbesar di dunia.

Pernah melihat pesawat yang terbang tinggi dilangit lalu mengeluarkan jejak asap panjang dibelakangnya? Asap berupa awan panjang itu bernama Contrail (Condensation Trail atau jejak kondensasi), yang terjadi akibat adanya kondensasi udara.

Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang mengandung uap air.

Yang tidak alami dan tak lazim adalah chemtrail, namun apakah chemtrail itu? Pertama, kita harus mengetahui apa contrail dan apa chemtrail itu.

Contrail adalah jejak kondensasi atau jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat.

Jejak kondensasi dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer. Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan mengandung uap air.

Lalu apa itu chemtrail? Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi) adalah bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari chemtrail ini biasa disebut chemcloud.


Teori konspirasi chemtrail menyebar di internet, menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah Amerika. Akibatnya, aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk yang meminta penjelasan.

Keberadaan chemtrail dibantah oleh pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia. Bahkan Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan bahwa teori ini adalah hoax atau berita bohong.

Walau dibilang oleh pemerintah tidak berbahaya, chemtrail mengakibatkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan.

Banyak orang mengeluh merasa pusing, tidak enak badan, sesak napas atau mata merah saat pesawat chemtrail menyebarkan asap.

Bila asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang.

Kandungan material dari chemtrail ternyata tidak hanya membuat gangguan kesehatan pada manusia, tapi juga membuat tanaman atau binatang terganggu kesehatannya juga.


Chemtrail

Ditengarai banyak binatang yang mati atau tanaman yang rusak akibat dari chemtrail ini. Bahkan ada yang menyebutkan chemtrail dapat membuat mandulnya tanaman atau hewan yang terkena pengaruh dari bahan chemtrail.

Saat material dari chemtrail turun ke tanah, materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air.

Tanah akan berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.

Di Amerika kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat tajam pada akhir – akhir ini hingga mencapai level yang tidak layak untuk dipergunakan.

Chemtrail dipercaya mempunyai bahan sebagai berikut:
- oksida aluminium
- merkuri
- material radio aktif
- barium
- fiber
- microchip
- virus atau bakteri penyakit

Semua material yang terdapat pada daftar tersebut mempunyai efek buruk pada kesehatan. Beberapa orang yang mengalami gangguan akhir – akhir ini di tes darah atau paru- parunya menunjukkan adanya peningkatan kandungan material yang tersebut di atas.

Banyak yang sudah merasakan sendiri gangguan kesehatan dari chemtrail ini. Mereka berkumpul untuk mencoba menghentikan chemtrail tersebut. Namun sayang usaha mereka masih gagal.

Untuk yang sudah mengalami gangguan dan ingin mencoba alat untuk mengurangi efek dari chemtrail, persilahkan untuk mencoba membuat sendiri cemenite, orgonite atau cloud buster .

Orgonite adalah alat orgone yang diperkenalkan oleh Karl Welz. Orgonite adalah nama dagang yang dipakai oleh Karl Welz untuk alat yang dibuat dari campuran serbuk atau potongan logam dan resin.

Sebelum Karl Welz juga sudah ada alat dengan konstruksi yang hampir sama, bahkan ada yang sudah dipergunakan ribuan tahun.

Manfaat dari orgonite :

- Menetralisir racun dan radiasi dari udara
- Menghilangkan Chemtrails dan menjaga udara tetap bersih
- Memperbaiki pernapasan dan membantu penderita asma
- Membantu mempercepat proses penyembuhan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menyembuhkan sakit kepala dan migran
- Melindungi dari halilintar dan angin puyuh di sekitarnya
- Menetralisir efek dari hal atau alat pengontrol pikiran (sebentuk hipnotis)
- Menghilangkan insomnia atau susah tidur dan mimpi buruk
- Mengurangi tingkat stress
- Membuat tanaman tumbuh lebih sehat; dan suasana alam lebih segar dan nyaman, dll

Bentuk orgonite bisa bermacam-macam, ada yang berupa tabung panjang, bulat setengah telur, elips, bahkan berbentuk piramid.

Efek orgonite ini sangat cepat terasa di lingkungan tempat dimana orgonite ini diletakkan.

Dari beberapa sumber menyatakan dengan cara meletakkan Orgonite (“Gifting”) di sumber polusi, seperti : energi negatif, radiasi elektromagnetik, efek chemtrails, dll (di dekat Tower HP/TV/ Stasiun radio, Gardu PLN, di danau, sungai, dan dipelabuhan laut) menjadi efek positif yang besar di alam.

Langit menjadi lebih cerah dan kembali berwarna lebih biru; sedangkan bila diaplikasikan dirumah, kantor, kendaraan akan membuat kita makin sehat, semua masalah kesehatan tubuh teratasi sendirinya.

Untuk membuat orgonite, anda dapat menuju ke halaman Tips & Trik. Dan tips untuk membuat orgonite ini ada di bagian bawah halaman Tips & Trik tersebut.

Dari pengalaman, alat orgone yang bisa mengurangi chemtrail adalah alat yang bisa membuat orang tidur lebih nyenyak tanpa terganggu, membuat tanaman tumbuh lebih hijau dan besar, membuat kendaraan lebih irit, serta membuat burung-burung betah berada di sekitar kita.

Jejak Chemtrail di langit Jakarta
Jejak-jejak kimia (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing itu berisi aerosol bermuatan virus maut. Chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.

Sinyaleman adanya penyemprotan chemtrails (jejak-jejak kimia) juga ada di langit Jakarta sejak tahun 2009 dan melalui pesawat tangker jet milik USAF mengarah pada sejumlah bukti awal.

Beberapa hari setelah penyemprotan chemtrail terakhir (Agustus sampai September 2010), jumlah pasien dengan keluhan infeksi pernafasan di Jakarta melonjak naik hingga 400 persen.


Zoom: Pesawat yg sedang menyemprot (cloud feeding) bahan kimia dari dalam pesawat.

Pada Maret 2009, operasi intelijen di langit Jakarta dengan menggunakan sebaran chemtrails juga pernah terjadi.

Saat itu, chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta juga melalui pesawat USAF adalah untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.

Namun karena aliran angin pada saat itu adalah angin timur yang menuju ke arah barat laut, angin diatas Jakarta tersapu hingga ke arah Singapura.

Kemudian tak berapa lama ditemukan kasus dan korban (victim) dari kasus flu burung (H5N1) di Singapura.

Penyemprotan chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya. Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza.

Demikian pengamatan, mantan anggota angkatan udara Amerika AU AS (USAF) dan juga aktifis anti-chemtrail yang sangat prihatin atas fonomena chemtrail Jerry D Gray, menyikapi kurang awasnya pemerintah dan masyarakat Indonesia melihat penggunaan senjata biologi yang mengancam kedaulatan Indonesia.

“Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia”, terang Jerry.

“Kontrol populasi”, itulah sepertinya yang hendak dituju. Langkah ini merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan.

Kaum Pagan telah menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” akan digelar intens mulai Desember 2012.

Brosur tentang chemtrails

Ketika menjadi Presiden Amerika Serikat, George H.W. Bush sering melontarkan gagasan New World Order dalam banyak kesempatan. Para pengusung teori konspirasi menyebut Bush sebagai pengembang kaum pagan modern. Bersama dengan Zionis-Yahudi, Amerika Serikat akan meneruskan paganisme dunia purba.

Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia.

Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.



Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.

Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun!

Hingga detik ini, semakin banyak aktivis diseluruh penjuru dunia yang menentang aksi penyebaran zat kimia melalui pesawat tersebut.

Bahkan penolakan dan aksi petisi untuk pemberhentian chemtrail hingga kini juga masuk sampai ke badan dan agen-agen pemerintah serta para pensiunan FBI (lihat video dibawah).

Dengan begitu, semakin banyak pula para ilmuwan yang menyelidiki zat-zat beracun dan berbahaya yang terkandung di dalam chemtrail ini. Semua bahannya sangat berbahaya bagi makhluk hidup termasuk manusia.

Efek dari zat kimia dan biologis yang “disiram” di langit berupa chemtrail tersebut berdampak kepada makhluk hidup agar menjadi sakit hingga berefek mematikan.

Secara tidak langsung, semua serangga termasuk hewan dan tumbuhan juga ikut berdampak kepada berubahnya perilaku hewan-hewan dan mempengaruhi kesuburan tumbuhan dan tanaman.

Efek ini juga mempengaruhi serangga-serangga penyerbuk alami terhadap bunga dan tanaman. Sebagai contoh hewan kecil: tawon, kupu-kupu, ngengat dan kumbang.

Tawon yang sudah terkena zat kimia ini akan berperilaku menjadi bingung (disorientation) dan tidak dapat menyerbuk bunga dan tanaman lainnya, yang akhirnya semua tawon dan hewan penyerbuk tumbuhan menjadi mati.

Akibatnya dunia akan menjadi chaos dan terjadi kerusuhan dimana-mana. Dengan begitu mereka para penganut New World Order (NWO) akan dapat mengontrol populasi dunia.

Dengan kemampuan mengontrol populasi dunia maka mereka juga akan lebih leluasa untuk berkuasa.

Namun akibat tawon dan kumbang musnah, maka tidak akan ada lagi buah-buahan, dan membuat semua hewan dan manusia juga ikut musnah. (icc.wp.com)




Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.

Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun!


Ironisnya, regulasi kebijakan terkait sektor kesehatan juga terindikasi ada intervensi asing, adanya liberalisasi.

UU kesehatan yang baru, nomor 36 tahun 2009 banyak memunculkan permasalahan antara pasien dan rumah sakit. Apalagi persoalannya, kalau bukan karena biaya mahal, salah satunya terkait dengan harga obat-obatan dari luar.

Sejalan dengan itu, Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, justru mendorong adanya liberalisasi farmasi di Indonesia.

Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Foto Jadul Band Rock Indonesia Tahun 70-an

Dibalik Kisah Terusan Panama "Si Pembelah Benua"

Misteri Dibalik Lagu Queen - Bohemian Rhapsody